http://www.youtube.com/watch?v=1P6BB2yYhi0&feature=youtu.be
http://www.youtube.com/watch?v=CTKY6ZZym_0&feature=youtu.be
Senin, 22 April 2013
Rabu, 17 April 2013
Tugas Future
Narasumber:
Floriyanto
Sumadi
Dari
Pulau Flores ke Surabaya Demi Ilmu.
Surabaya.
Seulas senyum tulus seakan tak pernah lepas dari hiasan wajahnya.
Dengan penuh semangat, pria kelahiran Ruteng Flores, 21 Maret 1990
tepatnya di Jl. Robusta Selatan No.5 Flores, Nusa Tenggara Timur. Ia
selalu menyapa orang-orang yang berada disekitarnya. Inilah sosok
Floriyanto Sumadi yang akrab disapa Flo. Di balik postur tubuhnya
yang hitam ini, siapa sangka, pria berumur 23 tahun ini telah
merantau dari tanah kelahirannya untuk menempuh pendidikan yang lebih
tinggi. Apa yang menginspirasi sosok Flo sehingga ia memberanikan
diri untuk merantau ke Surabaya? Bagaimana Ia menata hidupnya di
Surabaya tanpa orang tua? Berikut perbincangan saya dengan salah satu
mahasiswa UNIPA semester akhir ini.
Putra dari Flores
ini memberanikan diri ke Surabaya karena ingin memperbaiki pendidikan
dan untuk menjadi seorang yang sukses. Ia beranggapan tidak cukup
hanya berijazah SMA tetapi berkeinginan untuk melanjutkan sekolah
(kuliah). Dia mengenal Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) ini dari
sepupunya yang kebetulan juga menuntut ilmu di UNIPA, Flo sapaan
akrabnya juga sering bertanya atau mencari informasi tentang UNIPA ke
sepupunya selain itu juga Ia browsing
di internet mencari tentang universitas yang berkualitas dan biaya
terjangkau akhirnya ketemulah dengan Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya (UNIPA) dan salah satu prodinya juga sesuai dengan minatnya
yaitu olahraga. Akhirnya dipilih UNIPA sebagai tempat mencari ilmu.
Flo sangat respect
dengan UNIPA karena berkualitas, perkembangannya maju dengan pesat,
pengajarnya juga profesional, sarana dan prasarananya cukup baik tiap
tahun ada saja fasilitas yang baru, proses administrasinya juga nggak
lambat, dan mahasiswanya juga baik, suka menolong.
Pada awalnya
orangtua Flo keberatan jika Ia merantau karena di rasa cukup jauh dan
memintanya untuk kuliah di Flores saja, tapi ia tidak mau sebagai
orang laki-laki ia ingin mandiri. Melihat keinginannya yang kuat itu
maka sebagai orangtua merestui, dan orangtuanya tahu cita-cita dari
anaknya yaitu menjadi guru olahraga, kebetulan ayah dari Flo
(Benyamin Jehani) juga berprofesi seorang guru. Akhirnya Ia pergi
bersama sepupunya ke Surabaya, dengan berat hati Ia harus pergi dan
meninggalkan keluarga karena Flo 3 bersaudara Ia anak pertama,
mempunyai adik perempuan dan adik laki-laki’. Cetus Flo pada saat
di wawancarai.
Putra Flores
tersebut di Surabaya dari tahun 2009 dan langsung mendaftar kuliah
pada tahun itu. Tentunya pertama kali tinggal di Surabaya ia
terkendala dengan biaya karena semuanya harus diatur dengan baik,
uang saku dari orang tua dan tabungan juga di hemat digunakan
seperlunya. Dan awalnya Ia tinggal di sebuah tempat kos putra dengan
sepupunya sedangkan pembayarannya mereka urunan per bulan. Dan
beradaptasi dengan lingkungan juga, “kan beda tinggal di Flores
sama di Surabaya, di sini (Surabaya) lebih maju pembangunannya,
walaupun orangnya bersikap individualis tetapi juga kadang ramah, dan
cewek Jawa tu cantik-cantik, manis-manis ha...ha...ha...”cetus Flo
sambil tertawa. Tetapi sekarang sepupunya telah lulus kuliah juga
sudah di wisuda dan dia akan kembali ke Flores akhirnya Ia sendiri
disini (UNIPA). Disamping dapat uang kiriman dari orangtua, Flo
sekarang juga sedang mencari pekerjaan sebagai guru dan pelatih
sesuai dengan bakat dan minatnya.
Jauh dari orangtua
menimbulkan rasa
rindu
pada keluarga. “Kangen ya pasti,,,pengen bertemu orang tua,
adik-adikku, dan temen-temenku yang ada disana. Tahun 2010 lalu saya
sempat pulang kampung mengendarai kapal perjalanannya sekitar 2 hari
2 malam, dan untuk merencanakan pulang kampung, saya harus nabung
jauh-jauh hari untuk itu. Tapi komunikasi juga tetap lancar, saya
sering menghubungi keluarga walaupun sekedar SMS ataupun telepon
begitu sebaliknya orang tua juga sering menghubungi dan selalu
bertanya tentang kesehatan, pergaulan, kuliah, dan
sebagainya”.Imbuhnya
Sebagai seorang
putra Flores, Ia ingin membanggakan daerahnya terbukti dengan gencar
ia mempromosikan ke teman-teman untuk mengunjungi Flores karena
disana dekat dengan pulau Komodo yang terkenal itu, dan pengunjungnya
paling banyak Warga Negara Asing nggak kalah dengan Bali,,,”Warga
Negara Asing saja berkunjung ke pulau Komodo masak Warga Negara
Indonesia tidak tahu bahkan tidak mau berkunjung ke sana.....”
dengan nada sedikit menyindir.
Langganan:
Postingan (Atom)